---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO – Warga Desa Hargorojo, Bagelen, berbondong-bondong mendonorkan darahnya Kamis (19/4). Kesadaran dan jiwa sosial mereka cukup tinggi dan pantas dicontoh. Desa Hargorojo kini menjadi pemasok darah utama darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo.
”Kami rutin ke sini mengambil donor terlebih saat bulan puasa. Ada puluhan warga penganut agama Budha yang selalu mendermakan darahnya. Jadi, saat puasa mereka sangat diandalkan untuk mencukupi stok darah,” ungkap dr Sarosa dari PMI Purworejo kemarin (19/4).
Menurut Sarosa, jumlah warga yang menjadi pendonor darah aktif lebih dari 100 orang. Sebagian besar sudah mengantongi kartu anggota. Tidak sedikit yang telah melakukan donor darah lebih 50 kali.
”Kami sangat bangga dengan kepedulian dan jiwa sosial warga. Jika sudah tiba jadwal diambil darahnya, tanpa harus diminta datang sendiri untuk donor. Setetes darah telah menyelamatkan nyawa sesame,” paparnya.
Teguh Kurniawan, petugas pengambil darah dari PMI Purworejo, menambahkan, jadwal donor darah di Hargorojo selalu rutin tiga bulan sekali. ”Kalau biasanya di Vihara Vimalakirti Dusun Setoyo, kali ini di balai desa. Animonya tak kalah hebat. Warga sini sangat peduli,” imbuhnya.
Menurut Teguh, cukup mudah mengajak warga untuk mendonorkan darahnya. Seperti biasa, usai donor darah warga memperoleh asupan gizi untuk memulihkan kondisi tubuh.
”Biasanya warga yang baru kali, akan lanjut pada donor darah selanjutnya. Darah disimpan dalam tempat bersuhu 2-6 derajat Celcius,” jelasnya. Batas kedaluwarsa darah 35 hari.
Dari sekian banyak pendonor di Hargorojo, paling banyak menyumbang Golongan O. ”Secara umum paling banyak darah O, paling sedikit AB,” ujarnya.
Marjuki, 38, warga Dusun Plarangan RT 01 RW 02 Desa Hargorojo, mengaku sudah 16 kali mendonorkan darahnya. ”Banyak manfaatnya. Selain menolong sesama, juga cek darah secara rutin,” ungkapnya.
Pendonor lain, Suranto, 47, warga Dusun Curug menambahkan, ia baru pertama kali ikut kegiatan sosial tersebut. Awalnya takut, ternyata tidak sesakit yang dibayangkan. ”Ternyata tidak sakit,” ucapnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Desa Hargorojo Pemasok Utama PMI-Ring Road Akhirnya Memakan Korban
-Sugiyanto, Tuna Netra dengan Segudang Kemampuan.
-Arsip Dianggap 'Sampah'
-Dua Rumah di Purworejo Rusak Diterjang Lisus
-Semar, Perjalanan Religius Aktor Monolog
-TERANCAM TIDAK LULUS ; Tak Ikut UN Tanpa Keterangan
-Tuang Bensin, Ibu dan Anak Terbakar
-WARGA SOKOAGUNG KEMBANGKAN ANYAMAN BAMBU ; Terkendala Pemasaran, Butuh Pendampingan
-8.908 Pelajar SLTA Ikut UN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar