---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBUMEN - Sebanyak 34 desa yang dihuni 40.000 penduduk lebih di pesisir Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, rawan tsunami. Pemerintah kabupaten setempat hanya memiliki tiga early warning system tsunami. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen Muhyidin mengatakan, sejak gempa di Aceh yang diikuti dengan gempa-gempa lainnya, pihaknya terus melakukan koordinasi dan sosialisasi ke desa-desa yang rawan tsunami itu.
Menurutnya, 34 desa rawan tsunami tersebut berada di pesisir Samudra Hindia dan terletak di sepanjang 57 kilometer (km) garis pantai Kebumen. Seluruh desa tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Ayah, Petanahan, Mirit, dan Puring.
Menurutnya, masyarakat Kebumen pernah mengalami bencana tsunami pada 2006. Selain menimbulkan korban jiwa, bencana juga merusak sejumlah perahu milik nelayan. Oleh karena itu, Kebumen membutuhkan peralatan untuk peringatan dini tsunami, karena banyaknya warga yang bermukim di wilayah rawan tetapi jumlah peralatannya jauh dari ideal.
"Saat ini kami baru mempunyai alat peringatan dini tsunami di tiga titik, yakni di Kecamatan Ayah, Petanahan, dan Puring. Kalau mengacu pada jumlah desa, masih dibutuhkan sekitar 30 alat peringatan tsunami lagi," katanya, senin (16/4).
Karena keterbatasan dana, lanjut Muhyidin, pengadaan peralatan peringatan dini tsunami tidak bisa dilakukan sekaligus. "Saat ini yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dan langkah yang dilakukan jika ada tsunami. Selain itu, juga menyiapkan jalan-jalan evakuasi," ujarnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar