Foto: Parwito/detikcom |
Untungnya, bayi dengan berat 2,3 kilogram dan panjang 46 sentimeter ini, masih hidup dan dalam kondisi sehat. Bayi ini pun langsung menjalani perawatan di Ruang Kenaga, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan, Kabupaten Magelang.
Dari hasil informasi yang dihimpun detikcom Jumat (18/11/2011) malam, penemuan bayi bermula sekitar pukul 17.00 WIB saat itu diteras rumah Kepala Dusun (Kadus) Banyu Temumpang datang dari pasar membeli tepung.
“Saya datang dari pasar setelah membeli tepung mau mbungkusi tepung untuk saya jual kembali di rumah. Saya suruh anak saya Agung mengambil kardus yang saya kira kosong diteras rumah. Saya kaget ternyata didalamnya ada bayi. Masih ada pusarnya ari-arinya dan berlumuran darah,” jelas Kepala Dusun Subari kepada detikcom saat ditemui disel-sela dimintai keterangan polisi di Mapolsek Sawangan malam ini.
Selain orok, Subari juga menemukan di dalam kardus bungkus minyak curah juga ditemukan sehelai selendang panjang yang berlumuran darah dan selembar stopmap plastik. Tanda bahwa bayi itu langsung dibuang setelah dilahirkan dari rahim seorang ibu.
Warga Dusun Banyu Temumpang, Desa Krogowanan yang berada diradius 10 kilometer dari puncak Merapi heboh dengan penemuan orok itu. Ratusan warga berkerumun di sepanjang jalur alternatif Magelang-Boyolali untuk melihat seperti apa kondisi orok malang itu.
Subaripun langsung memerintah anaknya Agung untuk memanggil adiknya Wulandari yang kebetulan merupakan bidan desa setempat untuk merawat dan memeriksa kondisi kesehatan sang orok.
“Begitu diberitahu keponakan saya Agung, saya langsung bergegas memeriksa keberadaan bayi tersebut. Ternyata betul bayi itu masih berpusar dan diselimuti selendang dengan bekas darah akibat kelahiran. Dugaan saya begitu melahirkan Jum’at dini hari ibu bayi langsung membuangnya,” jelas Wulandari.
Setelah memeriksa kondisi kesehatan bayi dan memotong tali pusarnya, Wulandari langsung memberikan susu dan memandikan bayi tak berdosa itu. Lalu melaporkan penemuan bayi diteras Subari ke polisi setempat melalui Kusdaryanto selaku Sekretaris Desa (Sekdes).
“Pak Kusdaryanto selaku sekretaris desa langsung saya suruh melaporkan penemuan bayi itu ke Polsek Sawangan,” jelas Wulandari kepada detikcom saat ditemui di Tempat Kejadian Perkara(TKP).
Wulandari sempat mencegah beberapa warga yang ingin langsung mengambil bayi untuk dijadikan anaknya. Sebab, selain sehat bayi ini berparas cantik dan menggemaskan beberapa warga.
“Banyak warga yang ingin langsung membawa pulang untuk diangkat sebagai anak. Tapi saya bilang biar kasusnya diselesaikan dulu sama pak polisi,” ungkap Wulan.
Petugas polisi yang datang di TKP langsung membawa bayi itu ke RSUD Muntilan, Magelang untuk menjalani perawatan. Sementara, kardus dan selendang diamankan sebagai barang bukti.
Sampai malam ini polisi secara intensif meminta keterangan kepada beberapa saksi kejadian penemuan termasuk Bidan Wulandari, Kadus Banyu Temumpang Subari dan anaknya Agung.
Kasus ini sampai detik ini masih ditangani secara intensif oleh petugas Polsek Sawangan, Kabupaten Magelang untuk dicari siapa sebenarnya pembuang orok yang malang ini.
(her/her)
Magelang Hari Ini : 20 Nopember 2011
-Jusuf Kalla, Relawan Harus Siap Hadapi Lahar Dingin
-Rumah untuk 746 Keluarga Dibangun Tahun 2012
-Macan kumbang masih hidup di lereng Merapi
-Jejak Macan Kumbang Ditemukan di Hulu Kali Putih
-PARIPURNA APBD 2012 KABUPATEN MAGELANG PANAS
-Pemanasan, Golfer SMGC Berlaga di Magelang
-Cita Rasa Khas Brongkos Pecel Mbok Teguh
-Ngaku Debt Collector, Rampas Motor Pelajar
-MESKI DENGAN PERALATAN TERBATAS ; E-KTP Kota Magelang Tetap Lancar
-Lebih Dari 9 Alat Berat Digunakan Menambang Pasir
-Bayi Baru Lahir Ditemukan dalam Kardus di Teras Rumah Kadus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar