---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO - Sejumlah tujuh balita di Purworejo yang terduga terkena penyakit sejak awal 2012 terus mendapatakan perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo. Sebagai upaya preventif, dinkes mengirimkan sampel darah tujuh balita tersebut ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang berada di Jogjakarta.
“Penyakit yang diderita tujuh balita itu diantaranya juga rubella atau gabagen (dalam istilah masyarakat Jawa),” kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Purworejo drg Dwitiya Suprijono kemarin (8/2).
Menurut Dwitiya, kasus serangan campak sebetulnya sudah jarang ditemui di Purworejo. Bahkan pada 2011 lalu, pasien campak nol persen alias tidak ada warga yang terserang penyakit yang muncul di permukaan kulit itu. Kendati demikian, sambungnya, dinkes tetap waspada terhadap indikasi serangan campak. Sebab, campak sangat cepat menular, termasuk perawatan pasien di rumah sakit juga harus dipisahkan ke kamar khusus atau diisolasi.
"Siapapun yang berada di dekat pasien campak juga diharuskan menggunakan masker penutup hidung, untuk menghindari penularan virus tersebut," terangnya. Pasien campak harus disembuhkan secara intes, dan juga membutuhkan penguat antibodi atau pemberian vitamin A dosis tinggi untuk pasien positif campak. Setiap pasien campak juga akan diambil darahnya sebagai sampel untuk dicek ke laboratorium kesehatan.
Gejala klinis serangan campak bisa ditandai dengan suhu tubuh tinggi, timbul ruam-ruam merah pada kulit, mata kemerahan, disertai batuk dan
flu serta diare. "Paling bahaya, jika suhu badan tidak terkontrol di atas 40 derajat celcius, jiwa pasien sangat terancam, apalagi pasien adalah balita," paparnya.
Sedangkan Kepala Dinkes Purworejo dr Kuswantoro Mkes mengatakan pencegahan campak hanya bisa dilakukan dengan imunisasi. Artinya vaksinasi campak itu wajib bagi balita yang belum diimunasi campak. "Virus campak ada di udara bebas, jadi tidak ada cara untuk menetralisasinya. Jalan satu-satunya hanya imunisasi untuk menguatkan tubuh balita," tegasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar