---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG - Pemkot Magelang mempertegas kembali sikapnya meminjamkan gedung SD Negeri Potrobangsan untuk Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Magelang. "Kalau Bina Anggita mau pinjam gedung bekas SD Negeri 5 Potrobangsan boleh-boleh saja. Tinggal mengajukan surat permohonan ke kami. Apalagi ini untuk kegiatan pendidikan, tentu kami dukung," kata Kabag Perlengkapan Pemkot Magelang Catut Budi Fajar, kemarin (12/2).
Sebagaimana diketahui Dinas Pendidikan, bersama Dewan Pendidikan, kalangan penggerak perempuan dan anak serta Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (PMPKB) Kota Magelang telah mengunjungi bekas sekolah dasar yang terletak di RT 1 RW IV Portrobangsan Magelang Utara, awal minggu lalu. Tujuannya, mencarikan gedung alternative bagi sekolah autis satu-satunya di eks Karesidenan Kedu itu.
"Gedung yang kosong tak hanya di sana saja. Ada empat gedung kok yang tidak ditempati. Diantaranya di daerah Kramat Selatan dan Cacaban." jelasnya Catur.
Gedung bekas SD Negeri 5 Potrobangsan sudah diserahkan Disdik ke Bagian Perlengkapan pada 2009. Bila kelak dipinjampakaikan, pemeliharaan gedung menjadi tanggung jawab peminjam. Tapi bila keberatan, bisa mengajukan proposal untuk perbaikan gedung. “Lalu akan kami serahkan ke beliau, Pak Wali, yang bisa memutuskan," bebernya.
Sikap pemkot ini disambut baik oleh pihak sekolah. "Kami senang-senang saja, karena pemkot masih membuka ruang meminjamkan gedung kepada sekolah kami," cetus Kepala Sekolah Khusus Autisme Bina Anggita Puji Astuti.
Puji mengatakan pengurus sekolah segera mengurus surat permohonan pemakaian gedung ke bagian perlengkapan pemkot. "Dalam waktu dekat ini, kami akan membuatnya. Semoga pemkot tidak hanya sekedar memberikan pinjaman, tapi nanti juga melengkapi hingga sarana dan prasarana sekolah," ucapnya.
Selama ini Sekolah khusus Autisme Bina Anggita yang berdiri sejak 15 Juli 2002 belum mempunyai gedung sekolah. Untuk kegiatan belajar mengajar, sekolah mengontrak rumah warga dan meminjam satu ruangan di PKBM milik Disdik setempat. Pengurus sempat dibuat resah karena mendengar kabar ruang yang dipinjam Disdik akan diminta kembali oleh pemkoy. Selanjutnya akan difungsikan sebagai PAUD.
Pendirianya sekolah itu didasarkan pada fenomena diantara 150 anak ada seorang penyandang autis. Sekolah tersebut mengkhususkan bagi anak-anak usia dini dengan gejala lambat atau tidak bisa bicara, heperaktif, interaksi sosial kurang, suka menjerit atau menangis tanpa alasan, tidak perhatian dan sebagainya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar