---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAMPAK LAHAR: Seorang ibu mengantar anaknya ke sekolah dengan menyeberangi Kali Putih di Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang. (suaramerdeka.com/MH Habib Shaleh) |
Untuk itu, BPPTK mengumpulkan seluruh kepala desa yang masuk wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1, KRB 2 dan KRB 3 di RM Sari Nikmat, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Selasa (14/2). Sejumlah kades yang wilayahnya terancam lahar juga dilibatkan.
"Acara ini merupakan workshop untuk menyusun analisis risiko Gunung Merapi 2012. Kami mengumpulkan para kepala desa, relawan, dan tokoh masyarakat," kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Sri Sumarti.
Menurut Sri, BPPTK sengaja mengumpulkan mereka untuk meminta masukan terkait ancaman erupsi Merapi dan banjir lahar hujan. Masukan dari masyarakat dinilai penting dalam menyempurnakan Peta Risiko Gunung Merapi yang tengah disusun BPPTK.
Dalam kesempatan ini, mereka secara bersama-sama membuat analisis risiko bahaya Gunung Merapi. Diketahui, bahwa meski pun bukaan kawah mengarah ke selatan (Yogyakarta) namun letusan Gunung Merapi tetap mengancam kawasan lain seperti Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten.
Sri berharap, pemerintah daerah, relawan dan masyarakat di sekitar Gunung Merapi mengerti dan memahami karakter dan potensi ancaman Gunung Merapi. Dengan demikian, mereka akan bisa mempersiapkan langkah-langkah terbaik untuk meminimalisir dampak bencana.
Dijelaskan, bahwa BPPTK memperluas wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 berdasarkan dampak erupsi 2010. Namun demikian, wilayah yang diperluas hanya di sepanjang alur Kali Gendol di Sleman, Yogyakarta tidak sampai ke wilayah Magelang. "Wilayah KRB 3 yang diperluas hanya di Kali gendol saja karena banyaknya tumpukan material vulkanik. Wilayah kita perluas sampai ke kawasan bawah di sekitar Morangan," kata dia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-BPPTK Susun Peta Risiko Gunung Merapi
-Di Magelang, Sekolah Tarik Iuran untuk Persiapan UN
-47 Ha Sawah Puso Akibat Dimakan Tikus
-Sembilan Kecamatan di Magelang belum Siap Laksanakan E-KTP
-Penentuan Batas Magelang Selatan Belum Selesai
-Banjir Lahar Dingin Terjang Jembatan
-Pemeriksaan Kelayakan Bus Jangan Hanya Saat Akan Lebaran
-Sulit Melacak Indentitas Penghuni Panti Jompo
-Di Magelang, Sekolah Tarik Iuran untuk Persiapan UN
-47 Ha Sawah Puso Akibat Dimakan Tikus
-Sembilan Kecamatan di Magelang belum Siap Laksanakan E-KTP
-Penentuan Batas Magelang Selatan Belum Selesai
-Banjir Lahar Dingin Terjang Jembatan
-Pemeriksaan Kelayakan Bus Jangan Hanya Saat Akan Lebaran
-Sulit Melacak Indentitas Penghuni Panti Jompo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar