---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG - Sejumlah SMA dan SMK di Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menarik iuran dari wali murid untuk kebutuhan ujian nasional. Iuran itu untuk membiayai persiapan hingga penyelenggaraan ujian nasional.
Slamet Riyadi (53), Kepala SMK Abdi Negara di Muntilan, mengatakan, setiap siswa dikenai biaya tambahan Rp 1 juta. ”Kami dan orangtua murid sepakat biaya tambahan diangsur lima kali,” ujarnya, Sabtu (11/2).
Siswa kelas III SMK Abdi Negara berjumlah 156 siswa. Semua siswa berasal dari Jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran.
Iuran Rp 1 juta itu, antara lain, untuk membiayai penggandaan materi pelajaran tambahan, honor guru pemberi pelajaran tambahan, membayar asesor penilai ujian praktik kejuruan atau ujian kompetensi keahlian (UKK), dan membeli berbagai peralatan untuk UKK siswa.
Slamet mengatakan, biaya tambahan semacam ini diberlakukan setiap tahun menjelang ujian nasional (UN). Besaran ini tak mutlak dan sekolah tetap memberikan toleransi pengurangan biaya atau perpanjangan masa pembayaran angsuran kepada siswa tak mampu.
Penarikan biaya tambahan juga terjadi di SMK Ma’arif Kota Mungkid. Wakil Kepala SMK Ma’arif Nurlaela Mahmudah mengatakan, setiap siswa dikenai biaya Rp 600.000. Bisa langsung dibayar lunas atau mengangsur tiga kali.
Biaya tambahan itu untuk membeli berbagai peralatan penyelenggaraan UKK. ”Kami tak mungkin menggantungkan pada bantuan pemerintah. Hingga saat ini, kami belum dapat informasi berapa bantuan penyelenggaraan ujian dan kapan cair,” ujarnya.
Di SMA Negeri 2 Kota Magelang, setiap wali murid dari 203 siswa kelas III diwajibkan membayar Rp 50.000. Iuran ditarik dari orangtua siswa sejak awal tahun ajaran baru tahun lalu.
”Kami jelaskan kepada wali murid bahwa untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi UN, ada berbagai kegiatan yang butuh dukungan dana,” ujar Wakil Kepala SMA Negeri 2 Bidang Kesiswaan Istiyatun Rahayu.
Uang itu untuk membiayai pelaksanaan pelajaran tambahan dua minggu, penggandaan materi latihan soal, dan uji coba UN.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Ripto Susilo mengatakan, khusus untuk SMK dan SMA tahun ini akan mendapat dana rintisan bantuan operasional sekolah Rp 120.000 per siswa. Setiap sekolah diharapkan memaksimalkan pemanfaatan dana itu sehingga tak perlu menarik biaya tambahan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Di Magelang, Sekolah Tarik Iuran untuk Persiapan UN
-47 Ha Sawah Puso Akibat Dimakan Tikus
-Sembilan Kecamatan di Magelang belum Siap Laksanakan E-KTP
-Penentuan Batas Magelang Selatan Belum Selesai
-Banjir Lahar Dingin Terjang Jembatan
-Pemeriksaan Kelayakan Bus Jangan Hanya Saat Akan Lebaran
-Sulit Melacak Indentitas Penghuni Panti Jompo
-47 Ha Sawah Puso Akibat Dimakan Tikus
-Sembilan Kecamatan di Magelang belum Siap Laksanakan E-KTP
-Penentuan Batas Magelang Selatan Belum Selesai
-Banjir Lahar Dingin Terjang Jembatan
-Pemeriksaan Kelayakan Bus Jangan Hanya Saat Akan Lebaran
-Sulit Melacak Indentitas Penghuni Panti Jompo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar