---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TIMBANG BUAH: Eni, pedagang buah menimbang buah apel Malang yang dibeli konsumennya di antara deretan buah impor yang memenuhi kiosnya. (suaramerdeka.com/Asef F Amani) |
MAGELANG –Rencana pembatasan impor buah dan sayuran oleh pemerintah disambut beragam sejumlah pedagang buah di Kota Magelang. Banyak yang mendukung pembatasan karena buah impor mengandung pestisida berlebih, tapi tidak sedikit juga yang menyayangkannya.
Eni (29), pedagang buah di Jl Mertoyudan Magelang mengatakan, peredaran buah impor masih cukup banyak. Pihaknya sendiri lebih banyak menjual buah impor dibanding buah lokal.
Bukan tanpa alasan, buah impor yang banyak dijual di pasaran jauh lebih awet daripada buah lokal. Perbandingannya, kalau buah lokal hanya tahan 2-3 hari, buah impor bisa tahan hingga satu minggu.
"Saya sendiri kurang mengetahui kenapa bisa awet. Kenyataan di lapangan demikian. Hal ini mendorong konsumen lebih memilih buah impor daripada lokal," ujarnya di kiosnya, Jumat (9/3).
Tidak hanya awet, konsumen lebih memilih buah impor juga karena tampilan buah dari luar negeri lebih menarik. Begitu juga dengan kemasan yang tampil lebih cantik sehingga menarik perhatian konsumen.
"Misalnya, apel washington yang selalu mengkilap. Berbeda dengan apel malang yang agak kusam. Begitu juga jeruk China (ponkam) lebih menarik dengan kemasan rapi, dibanding jeruk palembang yang tanpa pembungkus," jelasnya.
Soal pembatasan tersebut, Eni menyatakan tidak menjadi masalah. Bahkan, pihaknya menyambut baik karena menurut pemberitaan yang beredar, buah impor mengandung pestisida berlebih dan disinyalir berpengawet.
Hingga saat ini buah impor masih mendominasi pasar, seperti jeruk ponkam dan santang, apel Washington, pir, kelengkeng Bangkok, dan anggur. Sementara yang lokal, hanya jambu, apel Malang, duku Palembang, buah naga, dan blimbing.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar