---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
AKSI DAMAI: Aktifis Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menggelar aksi damai di depan Terminal Muntilan untuk menyampaikan pesan damai. (suaramerdeka.com/ MH Habib Shaleh) |
MUNTILAN -Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang menggelar aksi damai untuk menolak berbagai perilaku kekerasan atas nama agama. Mereka melakukan orasi di Terminal Muntilan kemudian dilanjutkan dengan longmarch ke Pasar Muntilan, dan Kantor Polsek Muntilan.
Mereka membawa berbagai poster yang berisi pesan bahwa Islam merupakan agama yang damai, Pancasila harga mati, penolakan kekerasan berkedok agama, ajakan menghargai perbedaan agama dan suku bangsa serta ajakan kepada masyarakat untuk senantiasa menciptakan lingkungan yang rukun.
Aksi damai ini diawali dengan aksi teatrikal di Terminal Muntilan. Mereka menempatkan sejumlah poster membentuk segi empat kemudian melakukan orasi dan ajakan kepada ratusan penumpang yang tengah singgah di terminal. Mereka selanjutnya bergerak menuju Pasar Muntilan.
Di sepanjang perjalanan, para peserta demonstrasi membagi-bagikan pesan damai kepada masyarakat dan para pengendara yang lewat. Mereka selanjutnya bergerak ke Polsek Muntilan. GP Ansor melibatkan tukang becak dalam demonstrasi ini. Aksi ini diamankan oleh puluhan anggota polisi dari Polres Magelang.
Koordinator Aksi Wawan Rahmat Irwanto mengatakan bahwa pengorbanan Indonesia dicapai dengan pengorbanan nyawa dan darah para pejuang. Hal ini semata dilakukan demi terwujudnya cita-cita membangun bangsa Indonesia yang berdasar pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu wujudnya, kata dia, adalah kebebasan untuk memeluk agama dan melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. "Islam adalam agama rahmatan lil alamin. Islam menjanjikan kebahagiaan bagi seluruh alam dan isinya. Islam mengajarkan toleransi beragama," kata dia.
Disebutkan bahwa agama Kristen Katholik mengajarkan untuk senantiasa berbagi kasih sayang, sementara agama Buddha mengajarkan keutamaan budi bagi sesama manusia. Sedangkan Hindu meyakini setiap kebaikan akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Atas dasar ini, GP Ansor menyatakan menolak semua bentuk kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Ansor mengajak semua anak bangsa untuk selalu hidup rukun dan damai sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-GP Ansor Longmarch Tolak Anarkisme
-FPI Keberatan Aktifitas JKI di Muntilan
-Ajang Pembinaan Prestasi Nasional
-1.500 Peserta Ikuti ’Diponegoro Run’
-Jembatan Srowol Butuh Lampu Penerangan
-Episode Negatif PPSM KN Berlanjut
-Dewan Bakal Tekan Pemkot Selesaikan Harga Kios Pasar Rejowinangun
-Jalur Magelang-Jogja Putus, Banjir Lahar Capai Setinggi 4 Meter-FPI Keberatan Aktifitas JKI di Muntilan
-Ajang Pembinaan Prestasi Nasional
-1.500 Peserta Ikuti ’Diponegoro Run’
-Jembatan Srowol Butuh Lampu Penerangan
-Episode Negatif PPSM KN Berlanjut
-Dewan Bakal Tekan Pemkot Selesaikan Harga Kios Pasar Rejowinangun
-2012, KPP Pratama Magelang Ditarget Rp 450 Miliar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar