---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG - Rusaknya tanggul pengaman banjir lahar mendapat sorotan dari anggota DPRD Kabupaten Magelang Agus Bintoro. Agus menyayangkan tanggul yang terbuat dari bronjong batu tersebut mudah rusak saat diterjang banjir lahar.
Kerusakan tanggul terparah terlihat di alur Kali Putih di sekitar Dusun Nabin, Desa Salam dan Dusun Gebayan, Desa Sirahan Kecamatan Salam. Untuk alur Kali Pabelan kerusakan tanggul terlihat di sekitar Dusun Surodadi, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
"Tanggul ini terbuat dari bronjong kawat yang diisi batu. Harusnya kuat menahan terjangan banjir lahar karena memang dibangun untuk tujuan melindungi perkampungan. Ini kok belum setahun sudah hancur," kata Agus Bintoro, Senin (27/2).
Agus mensinyalir pemasangan tanggul tidak memperhatikan kondisi tanah. Pasalnya ditemukan tanggul justru dibangun di atas endapan pasir vulkanik yang rentan terbawa banjir lahar. Seperti terlihat di Dusun Nabin, Desa Gulon di mana tanggul ambles sedalam 2 meter.
Hal serupa juga ditemukan di alur Kali Krasak di sekitar Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar. Tanggul yang menelan dana miliaran rupiah ambles dan miring hanya beberapa bulan seusai dibangun. Untuk kasus di Ngluwar ini tanggul ambles karena ada penambangan di sekitar tanggul. Akibatnya, pasir di bawah tanggul tergerus dan tanggul ambles.
Seharusnya, kata dia, tanggul harus diberi fondasi yang dalam agar kuat dan tidak mudah rusak. Selain itu di sejumlah titik ditemukan beberapa bronjong yang mulai berkarat. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa kualitas bronjong rendah. Padahal tanggul serupa yang dibangun pada tahun 1980-an hingga saat ini masih kuat dan berfungsi dengan baik.
Kondisi ini tentu sangat disayangkan mengingat tanggul yang dibangun dengan anggaran dari APBN tersebut dimaksudkan untuk mencegah banjir lahar masuk ke permukiman penduduk. Untuk itu, pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) segera memperbaiki tanggul tersebut.
"Kami khawatir jika tidak segera diperbaiki, banjir lahar akan kembali masuk ke kampung kami. Apalagi sekarang memasuki puncak musim hujan. Kemarin kami sudah bersiap-siap menyingkir. Begitu banjir tanggul ambles lagi," kata Yayuk, warga Dusun Nabin, Desa Gulon.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar