---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MUNTILAN - Sebanyak 256 relawan dari 16 kelompok pemantau banjir lahar menerima asuransi kecelakaan diri. Asuransi ini merupakan apresiasi atas kerja keras dan pengabdian para relawan dalam memantau banjir lahar.
Asuransi tersebut diberikan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Magelang bekerja sama dengan BP Migas, dan PT Medco, DPRD Kabupaten Magelang, dan PT Asuransi Bumi Putra Indonesia. "Ini dukungan dan apresiasi kami untuk relawan," ungkap Ketua PC Ansor Kabupaten Magelang, Chabibullah, Minggu (15/4).
Menurut Chabibullah ada proses pemantauan lahar memiliki resiko tinggi karena dilakukan dalam cuaca hujan deras dan banjir lahar. Padahal relawan tidak dibayar dan hanya mengandalkan keikhlasan serta pengabdian. Dikatakan bahwa dedikasi relawan tersebut pantas diapresiasi dengan diberikan perlindungan kecelakaan diri. Asuransi senilai Rp 165 ribu per tahun itu akan memberikan jaminan kecelakaan baik luka-luka maupun meninggal dunia.
"Relawan yang mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit selama memantau banjir lahar akan mendapatkan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp 3 juta. Adapaun yang meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp 30 juta," kata dia.
Menurut Chabibullah BP Migas dan PT Medco sudah sepakat akan membiayai pembayaran premi asuransi untuk 150 relawan, dan DPRD Kabupaten Magelang 50 premi. Ansor akan menjalin kerja sama dengan para donatur lain agar lebih banyak relawan yang memiliki jaminan asuransi kecelakaan.
Ke-16 kelompok relawan tersebut adalah Lereng Merapi, Sigap Merapi, Bagana, Linang Sayang Comunication, CBP IPNU Magelang, Ansor, Komunitas Sirahan bangkit (KSB), Jogja Magelang Elektronik (JME), Gulon Radio Rescue Comunication (GRCC) Gulon, Empat Sekawan Boyolali, PM 894, Brigana Blongkeng, OPRB Jumoyo, Densus 99 dan Banser.
Bupati Magelang Ir Singgih Sanyoto mendukung pemberian asuransi untuk para relawan ersebut. Dikatakan bahwa dukungan dan bantuan semua relawan akan membuat pelayanan kepada para pengungsi dan masyarakat terdampak lahar bisa lebih baik.
Bupati berharap para relawan membekali diri dengan berbagai kompetensi dan potensi serta giat berlatih. Para relawan diharapkan bisa menjadi ujung tombak penanganan bencana di Kabupaten Magelang. "Penanganan bencana harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu serta memiliki standar yang baku dalam menangani keadaan darurat bencana," kata Singgih dalam sambutan yang dibacakan staf ahli bupati Drs Asfuri Muhsis.
Hal serupa disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Mudjadin Putu Murja. "Keberadaan relawan sangat membantu dalam memberikan informasi tentang kondisi banjir lahar yang terjadi. Kami juga merasa perlu memberikan apresiasi,” ungkap Mudjadin.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar