---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TEMANGGUNG -- Temuan penyakit di wilayah Kabupaten Temanggung merupakan yang tertinggi se-Provinsi Jawa Tengah (Jateng) di antara 35 kabupaten/kota di wilayah itu. Indikasinya terlihat dari tingginya temuan kejadian luar biasa (KLB) sepanjang tahun 2011.
"Temanggung itu kotanya bersih, mendapatkan Adipura juga. Namun, penyakit di daerah ini paling tinggi se-Jateng dilihat dari temuan KLB-nya," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung Suparjo, saat berbicara di acara sosialisasi program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), di Graha Bumi Phala, Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Temanggung, Selasa (17/4).
Ia menyebut, sepanjang 2011 lalu, sebanyak 212 kali KLB berbagai penyakit ditemukan di Jateng. Karena itu, jika dirata-rata, tiap kabupaten/kota di wilayah itu mestinya terdapat 6,6 kali KLB. Nyatanya, di Temanggung justru ada 32 kali KLB sepanjang tahun itu.
"Jadi kesimpulannya ada beberapa puskesmas yang menangani lebih dari satu kali KLB dalam satu tahun, seperti Kecamatan Kandangan," sebutnya.
Menurut Suparjo, tingginya angka temuan KLB di wilayah Temanggung itu karena perilaku yang kurang bersih dan sehat. Karena itu, diperlukan pamsimas, sosialisasi pada masyarakat untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun, memasak air untuk minum, dan tidak membuang air besar di sembarang tempat.
Kepala Bidang Pengamatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Temanggung, Edy Rakhmatto, menambahkan, sejak lima tahun terakhir wilayahnya memang menunjukan kecenderungan yang tinggi dalam hal temuan KLB. Namun sepanjang 2011 lalu merupakan yang tertinggi dengan angka temuan 32 kali KLB.
"Dari 32 kali KLB itu terdiri dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti campak dan yang tidak seperti keracunan, diare, DBD, diare dan cikungunya. Namun dari 32 kali KLB itu kebanyakan yang tidak dapat dicegah dengan imunisasi, seperti diare dan keracunan,"kata Edy.
Penyebab tingginya KLB, menurut Edy, karena perilaku masyarakat yang kurang sehat dan bersih. Ia berharap tahun 2012 ini temuan KLB di wilayahnya tidak tinggi. "Untuk tahun ini, hingga pertengahan April baru muncul tiga kasus KLB, yaitu penyakit diare, campak, dan keracunan," pungkasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
-Angka KLB Penyakit di Temanggung Tertinggi se-Jateng
-Pemilu Kada bakal Telan Anggaran Rp21 Miliar
-Pemerintah Didesak Segera Lakukan Reformasi Agraria
-Kunci Jawaban UN Beredar via SMS
-Muslimat NU Prihatin Meningkatnya Angka Perceraian di Indonesia
-Tomcat Ditemukan Di Banyu Urip Temanggung
-Tanaman Sayuran dan Padi Rusak Diterpa Angin Kencang
-Masa Tanam Kentang, Benih Kosong
-Harga Kebutuhan Pokok Tetap Tinggi
-Pemilu Kada bakal Telan Anggaran Rp21 Miliar
-Pemerintah Didesak Segera Lakukan Reformasi Agraria
-Kunci Jawaban UN Beredar via SMS
-Muslimat NU Prihatin Meningkatnya Angka Perceraian di Indonesia
-Tomcat Ditemukan Di Banyu Urip Temanggung
-Tanaman Sayuran dan Padi Rusak Diterpa Angin Kencang
-Masa Tanam Kentang, Benih Kosong
-Harga Kebutuhan Pokok Tetap Tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar