Magelang, CyberNews. Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Magelang menimbulkan ketakutan bagi warga Desa Sirahan, Kecamatan Salam. Mereka khawatir banjir akan kembali menenggelamkan desa mereka seperti awal tahun 2010.
Untuk itu, sebagian warga Sirahan kembali mengungsi ke hunian sementara (huntara) Larangan dan Mancasan. Hal ini untuk mengantisipasi banjir lahar dingin karena posisi Desa Sirahan kini lebih rendah dari Kali Putih akibat pendangkalan yang luar biasa.
Selama musim kemarau meski sudah diberikan bantuan huntara sebagian warga memilih kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka beralasan harus bekerja di sawah dan menjadi buruh penambang pasir. Hanya sesekali saja mereka kembali ke huntara.
"Hujan deras akhir-akhir ini membuat kami ketakutan. Kami tidak ingin mengalami musibah lagi. Dulu banyak warga yang terjebak di rumah tak bisa keluar. Sekarang kami merasa lebih aman di huntara," kata Suratmi (44), warga Dusun Sirahan, Selasa (1/11).
Pengalaman buruk menjadi korban banjir lahar membuat sebagian besar warga trauma. Jangankan ada suara gemuruh, cuaca mulai mendung saja warga mulai was-was. Suratmi mengaku akan tetap pulang ke Sirahan pada saat kondisi cuaca cerah.
Warga mulai kembali ke huntara Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka menggunakan alat transportasi sepeda motor dan mobil pick up untuk mengangkut barang-barang dari rumah. Warga membawa serta peralatan rumah tangga, perlengkapan tidur dan bahan makanan.
Kepala Desa Sirahan, Muryono mengatakan warga kembali ke huntara karena khawatir banjir lahar. Sayangnya, warga tidak melaporkan hal ini ke pemerintahan desa sehingga jumlah warga yang kembali ke huntara tidak terdata.
Namun jika melihat data sebelumnya ada 339 warga Sirahan yang tercatat tinggal di huntara Mancasan dan Larangan. Ke-339 warga tersebut berasal dari 95 kepala keluarga (KK). "Saat suasana aman mereka kembali tinggal di rumah. Nah sekarang kondisi desa dinilai kembali terancam, maka wajar saja mereka pindah ke huntara lagi. Ini demi keamanan saja," kata dia.
( MH Habib Shaleh / CN26 / JBSM )
Magelang Hari Ini : 2 Nopember 2011
-MANTAN WALI KOTA MAGELANG BERSTATUS RESIDIVIS
-Heri-Slamet Tersangka
-Ditemukan Hewan Kurban Terjangkit Virus Orf
-Karena Jembatan Putus, Puluhan Siswa Bolos Sekolah
-Perawatan Candi Borobudur Per Tahun Butuh Rp 1 M
-Korban Merapi Tinggalkan Hunian Sementara
-Khawatir Lahar, Warga Sirahan Kembali Mengungsi
-Jembatan Rel Prumpung Kritis
-Ambrol Diterjang Lahar, Warga Magelang Terisolasi
-Delapan Motor Tergantung di Jembatan Putus
-60 Warga Magelang Tercebur ke Sungai Gara-gara Jembatan Putus
Magelang Hari Ini : 2 Nopember 2011
-MANTAN WALI KOTA MAGELANG BERSTATUS RESIDIVIS
-Heri-Slamet Tersangka
-Ditemukan Hewan Kurban Terjangkit Virus Orf
-Karena Jembatan Putus, Puluhan Siswa Bolos Sekolah
-Perawatan Candi Borobudur Per Tahun Butuh Rp 1 M
-Korban Merapi Tinggalkan Hunian Sementara
-Khawatir Lahar, Warga Sirahan Kembali Mengungsi
-Jembatan Rel Prumpung Kritis
-Ambrol Diterjang Lahar, Warga Magelang Terisolasi
-Delapan Motor Tergantung di Jembatan Putus
-60 Warga Magelang Tercebur ke Sungai Gara-gara Jembatan Putus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar