---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MAGELANG - Kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Magelang masih terus terjadi. Dari kasus-kasus yang ada, angka kekerasan fisik seperti pemukulan dan pemerkosaan bahkan mencapai 80 persen.
"Setiap tahun kasus kekerasan terhadap perempuan cenderung meningkat. Pada 2009 terjadi 39 kasus, 2010 terjadi 41 kasus, dan 2011 terjadi 47 kasus.Sebagian besar diantaranya berbentuk kekerasan fisik," ungkap Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB (BPMPKB) Kota Magelang, Dra Wulandari Wahyuningsih, Senin (12/3/2012).
Menurutnya, faktor terjadinya kasus kasus tersebut rata-rata disebabkan faktor ekonomi, karena ketika keluarga sudah mapan masih bisa terkendali.
"Dan kasus di kota Magelang rata-rata orangnya miskin. Bapaknya ga kerja dan anaknya sekolah, jadi dia pusing memikirkan uang," katanya.
Untuk menaungi para korban kekerasan tersebut pihaknya telah membetuk beberapa lembaga antaralain Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Melalui lembaga itu, katanya, korban tidak hanya diberi pendampingan hukum, tetapi juga diberi pelatihan berbagai aspek disesuaikan dengan tingkat ekonominya.
"Kami juga membuka layanan telepon TESA 129 (Telpon Sahabat Anak). Jadi ketika ada anak yang ditemukan menerima tindak kekerasan bisa dilaporkan langsung ke nomor 129 tersebut dan bebas pulsa," jelasnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar