---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PURWOREJO – Masalah lingkungan menjadi persoalan besar bagi Kabupaten Purworejo. Tidak hanya terpuruk pada posisi ke 31 dari 35 kabupaten/kota se Provinsi Jawa Tengah dalam pencapaian Adipura. Jumlah sekolah yang lolos penilaian Adiwiyata pun sangat minim.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo Drs Eko Untung Widodo kemarin (23/4). ”Baru ada tiga sekolah yang mendapat nilai lebih dari 64 dan berhak diusulkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi,” ungkapnya. Sekolah tersebut adalah SMPN 19, SMAN 1, dan SMKN 4.
Sedangkan sekolah yang memperoleh nilai lebih dari 56 dan berhak mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten ada empat sekolah antara lain SMPN 19, SMAN 1, SMKN 4, SMPN 23, dan SMPN 10.
Program Adiwiyata, lanjutnya, sangat bagus dan penting dalam upaya menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan sejak dini. Adiwiyata merupakan komitmen pemerintah dalam menjaga bumi melalui pelaksanaan pendidikan sekaligus pembangunan yang kini dilakukan.
”Percepatan pembangunan juga harus diselaraskan dengan pengembangan pendidikan lingkungan hidup termasuk jalur pendidikan formal. Maka program Adiwiyata melibatkan jenjang pendidikan dasar dan menengah, diharapkan sekolah dan anak didik memiliki kepedulian dan berbudaya lingkungan,” bebernya.
Sekolah merupakan tempat paling baik dan ideal dalam mentransfer ilmu, pengetahuan, dan berbagai norma serta etika lingkungan. Ada dua prinsip dasar dalam program Adiwiyata, yakni partisipatif dan berkelanjutan.
Partisipatif, jelasnya, yaitu komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. Sedangkan maksud berkelanjutan adalah seluruh kegiatan dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
”Tidak hanya sekolah yang ada di perkotaan, semua sekolah berhak mengikuti program ini, tak terkecuali yang ada di pedesaan,” imbuhnya.
Ada empat komponen yang perlu diperhatikan oleh sekolah untuk meraih Adiwiyata. Keempatnya adalah kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar