Laporan Wartawan Tribun Jogya/ M Huda
TRIBUNJATENG.COM MAGELANG, - Libur lebaran tahun 2011 ini, kawasan Candi Borobudur menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 200 ribu orang dari H-4 sampai H+6. Pada tanggal 30 Agustus lalu, jumlah kunjungan sebanyak 14.068 orang, kemudian tanggal 31 Agustus sebanyak 15.601.
Menurut Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno Pihaknya berharap di hari-hari berikutnya bisa mencapai 20 ribu orang lebih perhari. Puncak kunjungan wisata, diperkirakan terjadi pada hari Minggu (4/9/2011) mendatang.
Harga tiket masuk tempat wisata Candi Borobudur yang dinaikkan menjadi Rp 30 ribu untuk orang dewasa dan Rp12.500 untuk anak-anak selama lebaran, dikeluhkan oleh para pengunjung. Harga itu dinilai terlalu mahal dan mereka menuding pihak manajemen sengaja memanfaatkan momen libur lebaran untuk mengeruk keuntungan yang banyak.
"Saya kaget saat mau beli tiket harganya Rp30 ribu perorang. Padahal saya bawa rombongan sepuluh orang," kata, wisatawan asal Jakarta, Agus Setiawan (37), Kamis (1/9/2011) kemarin.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWCBPRB), Purnomo Siswo Prasetyo didampingi Kepala Unit TWCB, Pujo Suwarno dalam jumpa pers, Kamis (1/9/2011) kemarin membenarkan, harga tiket memang dinaikkan selama libur lebaran ini. Hal itu diberlakukan sesuai dengan peningkatan pelayanan yang diberikan pihak PT TWCB kepada pengunjung yang menikmati kunjungan wisatanya di Candi Borobudur selama lebaran.
"Meski pengunjung tidak bisa menikmati lantai 8-10 candi Borobudur, namun tiket tanda masuk tetap kita naikkan menjadi Rp 30 ribu untuk dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak," terang Purnomo.
Menurutnya, kenaikan tersebut juga tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya saat libur lebaran tahun 2010 lalu. Kenaikan itu sendiri sudah diperhitungkan matang oleh pihak manajemen, karena ingin memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk pengunjung.
Selama libur lebaran, berbagai kesenian tradisional juga digelar untuk menghibur pengunjung. Antara lain Barongsay, Topeng Ireng, Gajah Tunggang, tilik ndeso, musik religi, pagelaran wayang kulit, atraksi budaya batik tulis, kuda lumping dan dolanan anak, pameran lukisan, pameran arkeologi dan erupsi Merapi dan lain sebagainya. "Untuk menggelar kesenian tradisional juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi sebetulnya, dari mereka kita kembalikan ke mereka juga," tandas Purnomo.
Selain itu, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkunjung, PT TWCB menyiapkan ratusan personil polisi dan tenaga keamanan lain.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa untuk rombongan, pihaknya memberikan potongan harga tiket masuk. Maka, untuk rombongan bisa menginformasikan jumlah rombongannya untuk mendapatkan potongan harga.
Purnomo berharap, kunjungan ke Borobudur juga memberi manfaat bagi wisatawan. Selain untuk refreshing, juga bisa menjadi sarana edukasi dan mendapatkan informasi budaya peninggalan nenek moyang.
Purnomo mengaku senang karena jalur wisata dari arah Yogyakarta menuju Borobudur sudah lancar pasca banjir lahar dingin. Karena jembatan Pabelan yang putus sudah dibangun kembali. "Ini banyak membantu kelancaran wisatawan berkunjung ke Borobudur," ujarnya.
TRIBUNJATENG.COM MAGELANG, - Libur lebaran tahun 2011 ini, kawasan Candi Borobudur menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 200 ribu orang dari H-4 sampai H+6. Pada tanggal 30 Agustus lalu, jumlah kunjungan sebanyak 14.068 orang, kemudian tanggal 31 Agustus sebanyak 15.601.
Menurut Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno Pihaknya berharap di hari-hari berikutnya bisa mencapai 20 ribu orang lebih perhari. Puncak kunjungan wisata, diperkirakan terjadi pada hari Minggu (4/9/2011) mendatang.
Harga tiket masuk tempat wisata Candi Borobudur yang dinaikkan menjadi Rp 30 ribu untuk orang dewasa dan Rp12.500 untuk anak-anak selama lebaran, dikeluhkan oleh para pengunjung. Harga itu dinilai terlalu mahal dan mereka menuding pihak manajemen sengaja memanfaatkan momen libur lebaran untuk mengeruk keuntungan yang banyak.
"Saya kaget saat mau beli tiket harganya Rp30 ribu perorang. Padahal saya bawa rombongan sepuluh orang," kata, wisatawan asal Jakarta, Agus Setiawan (37), Kamis (1/9/2011) kemarin.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWCBPRB), Purnomo Siswo Prasetyo didampingi Kepala Unit TWCB, Pujo Suwarno dalam jumpa pers, Kamis (1/9/2011) kemarin membenarkan, harga tiket memang dinaikkan selama libur lebaran ini. Hal itu diberlakukan sesuai dengan peningkatan pelayanan yang diberikan pihak PT TWCB kepada pengunjung yang menikmati kunjungan wisatanya di Candi Borobudur selama lebaran.
"Meski pengunjung tidak bisa menikmati lantai 8-10 candi Borobudur, namun tiket tanda masuk tetap kita naikkan menjadi Rp 30 ribu untuk dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak," terang Purnomo.
Menurutnya, kenaikan tersebut juga tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya saat libur lebaran tahun 2010 lalu. Kenaikan itu sendiri sudah diperhitungkan matang oleh pihak manajemen, karena ingin memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk pengunjung.
Selama libur lebaran, berbagai kesenian tradisional juga digelar untuk menghibur pengunjung. Antara lain Barongsay, Topeng Ireng, Gajah Tunggang, tilik ndeso, musik religi, pagelaran wayang kulit, atraksi budaya batik tulis, kuda lumping dan dolanan anak, pameran lukisan, pameran arkeologi dan erupsi Merapi dan lain sebagainya. "Untuk menggelar kesenian tradisional juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi sebetulnya, dari mereka kita kembalikan ke mereka juga," tandas Purnomo.
Selain itu, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkunjung, PT TWCB menyiapkan ratusan personil polisi dan tenaga keamanan lain.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa untuk rombongan, pihaknya memberikan potongan harga tiket masuk. Maka, untuk rombongan bisa menginformasikan jumlah rombongannya untuk mendapatkan potongan harga.
Purnomo berharap, kunjungan ke Borobudur juga memberi manfaat bagi wisatawan. Selain untuk refreshing, juga bisa menjadi sarana edukasi dan mendapatkan informasi budaya peninggalan nenek moyang.
Purnomo mengaku senang karena jalur wisata dari arah Yogyakarta menuju Borobudur sudah lancar pasca banjir lahar dingin. Karena jembatan Pabelan yang putus sudah dibangun kembali. "Ini banyak membantu kelancaran wisatawan berkunjung ke Borobudur," ujarnya.
Magelang, 3 September 2011
-Meski Tradisional, Jamu Tetap Dicari
-Usai Liburan, Kegiatan Belajar Harus Sudah Aktif
-22 Bus Berangkat dari Terminal Muntilan
-Bukit Ketep Kebanjiran Pengunjung
-Sego Megono, Makanan Khas Lebaran
-Layani Pemudik, Delapan Puskesmas Buka 24 Jam
-Candi Borobudir Targetkan 200.000 Pengunjung
-Pengunjung Keluhkan Kenaikan Tiket Masuk Borobudur
-Puncak Arus Balik Diperkirakan H+4
-Jalur Secang-Payaman Macet, Lalu Lintas Digeser
-Jalur Magelang-Weleri Amat Padat
-Ada penyempitan jalan, lalu lintas Magelang macet
-H+2 Lebaran, Magelang-Semarang Macet 10 Km Lebih
-Usai Liburan, Kegiatan Belajar Harus Sudah Aktif
-22 Bus Berangkat dari Terminal Muntilan
-Bukit Ketep Kebanjiran Pengunjung
-Sego Megono, Makanan Khas Lebaran
-Layani Pemudik, Delapan Puskesmas Buka 24 Jam
-Candi Borobudir Targetkan 200.000 Pengunjung
-Pengunjung Keluhkan Kenaikan Tiket Masuk Borobudur
-Puncak Arus Balik Diperkirakan H+4
-Jalur Secang-Payaman Macet, Lalu Lintas Digeser
-Jalur Magelang-Weleri Amat Padat
-Ada penyempitan jalan, lalu lintas Magelang macet
-H+2 Lebaran, Magelang-Semarang Macet 10 Km Lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar