ANTARA/Hari Atmoko/as |
"Saya kaget saat mau beli tiket harganya Rp30 ribu per orang. Padahal, saya membawa rombongan 10 orang," kata wisatawan asal Jakarta, Agus, di Magelang, Kamis (1/9).
Ia menuding pihak manajemen TWCB memanfaatkan libur Lebaran untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.
Wisatawan asal Manado, Ika, juga merasa kaget karena harga tiket sangat mahal. Padahal pengunjung tidak bisa menikmati kemegahan candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut secara keseluruhan, karena sedang dibersihkan.
"Tetapi tidak apa-apa, sudah sampai di sini. Lagi pula anak saya juga senang karena sebelumnya hanya tahu Candi Borobudur lewat buku pelajaran saja dan sekarang bisa melihat langsung," katanya.
Direktur Utama PT Taman Wisata candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Siswoprasetjo, didampingi kepala Unit PT TWCB, Pujo Suwarno, membenarkan, harga tiket memang dinaikkan selama libur Lebaran ini.
Hal itu diberlakukan seiring dengan pelayanan lebih yang diberikan pihak PT TWCB kepada pengunjung selama lebaran. "Meskipun pengunjung tidak bisa menikmati lantai delapan hingga 10 Candi Borobudur, namun tiket tanda masuk tetap kami naikkan menjadi Rp30 ribu/dewasa dan Rp12.500/anak-anak," kata Purnomo.
Menurut dia, saat libur Lebaran tahun 2010 lalu, harga tiket tanda masuk juga Rp30 ribu dan Rp12.500, sehingga tahun ini tidak ada kenaikan. Kenaikan itu sendiri sudah diperhitungkan matang oleh pihak manajemen karena ingin memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk pengunjung.
Selama libur Lebaran, katanya, berbagai kesenian tradisional digelar untuk menghibur pengunjung, antara lain barongsay, topeng Ireng, gajah tunggang, tilik ndeso, musik religi, pagelaran wayang kulit, atraksi budaya batik tulis, Kuda lumping dan dolanan anak, pameran lukisan, dan pameran arkeologi dan erupsi Merapi.
"Untuk menggelar kesenian tradisional juga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi sebetulnya, dari mereka kami kembalikan ke mereka juga," katanya.
Selain itu, katanya, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan saat berkunjung, PT TWCB menyiapkan ratusan personil polisi dan tenaga keamanan lain. Bagi rombongan, TWCB juga memberikan potongan harga tanda masuk.
Kepala Unit TWCB Pujo Suwarno, mengatakan, libur Lebaran tahun 201 jumlah pengunjung ditargetkan sebanyak 200 ribu orang. Pada tanggal 30 Agustus lalu, jumlah kunjungan sebanyak 14.068 orang, kemudian tanggal 31 Agustus sebanyak 15.601.
Ia berharap hari-hari berikutnya bisa mencapai 20 ribu orang lebih. Puncak kunjungan wisata, diperkirakan terjadi pada hari Minggu (4/9). (Ant/OL-2)
Magelang, 3 September 2011
-Meski Tradisional, Jamu Tetap Dicari
-Usai Liburan, Kegiatan Belajar Harus Sudah Aktif
-22 Bus Berangkat dari Terminal Muntilan
-Bukit Ketep Kebanjiran Pengunjung
-Sego Megono, Makanan Khas Lebaran
-Layani Pemudik, Delapan Puskesmas Buka 24 Jam
-Candi Borobudir Targetkan 200.000 Pengunjung
-Pengunjung Keluhkan Kenaikan Tiket Masuk Borobudur
-Puncak Arus Balik Diperkirakan H+4
-Jalur Secang-Payaman Macet, Lalu Lintas Digeser
-Jalur Magelang-Weleri Amat Padat
-Ada penyempitan jalan, lalu lintas Magelang macet
-H+2 Lebaran, Magelang-Semarang Macet 10 Km Lebih
-Usai Liburan, Kegiatan Belajar Harus Sudah Aktif
-22 Bus Berangkat dari Terminal Muntilan
-Bukit Ketep Kebanjiran Pengunjung
-Sego Megono, Makanan Khas Lebaran
-Layani Pemudik, Delapan Puskesmas Buka 24 Jam
-Candi Borobudir Targetkan 200.000 Pengunjung
-Pengunjung Keluhkan Kenaikan Tiket Masuk Borobudur
-Puncak Arus Balik Diperkirakan H+4
-Jalur Secang-Payaman Macet, Lalu Lintas Digeser
-Jalur Magelang-Weleri Amat Padat
-Ada penyempitan jalan, lalu lintas Magelang macet
-H+2 Lebaran, Magelang-Semarang Macet 10 Km Lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar